KENANGAN TERINDAH DI CHAMPION ASIA
Written By Bintang Bobotoh on Sabtu, 08 Oktober 2011 | 08.12
KENANGAN TERINDAH DI CHAMPION ASIA
Mulai masuk sekolah sepakbola diusia 15 tahun. Memang terbilang telat bila disbanding dengan anak-anak SSB jaman sekarang. Beruntung perjalanan karir sepakbolanya mulus. Baru saja sekolah lima tahun ia sudah diboyong dan masuk skuad Persib.
Sejak sekolah di SMP Anwar Sanusi memang memfokuskan menjadi kipper. Guru SMP nya yang pertama kali memperkenalkan teknik dasar menjadi kipper. “Saya disarankan menjadi kipper karena postur tubuh saya yang tinggi. Kebetulan saya juga senang dan merasa pas menempati posisi ini,” ujar pengagum kiper asal Rusia, Renat Dasayev ini.
Pilihan Anwar menjadi kipper memang tidak salah. Karir sepakbolanya melejit. Pada usia 21 tahun ia hijrah ke Bandung ditarik klub Djarum Super. Bakat besarnya tak disia-siakan Persib yang saat itu sedang berada di puncak prestasi.
Ketika pertama kali Anwar masuk Persib, ia menjadi kiper ketiga Persib dibawah Sobur dan Samai Setiadi. Pada tahun perdana bersama Maung Bandung, meskipun hanya jadi pemain cadangan ia sangat beruntung bisa merasakan nikmatnya menjadi kampiun kompetisi perserikatan 1989.
Duduk di bech cadangan dialaminya sangat lama. Beruntung ia memiliki Sobur, kipper utama yang tidak pelit akan ilmu. Sobur banyak memberi pelajaran berharga yang kelak saat bermanfaat bagi karirnya.
Persaingan menjadi kipper Persib sangat ketat. Pada tahun 1993 Away- sapaan akrabnya-, harus merasakan pahitnya dicoret dari skuad Maung Bandung. Lulusan SMAN I Subang ini tak patah arang, ia kembali ke klub asalnya PS.Djarum Super Bandung.
Selang beberapa tahun, Away dipanggil lagi oleh Persib. Sejak saat itu posisi kiper utama berada dalam genggamannya. Sehingga ditahun 1994, untuk kali kedua Away naik podium kehormatan bersama Persib.
Gelar juara musim perdana Liga Indonesia itu membawa Persib ke pentas ChampionAsia. Bungsu dari lima bersaudara ini pun berkesempatan melanglang ke Thailand dan Filipina.
Tampil dalan ajang prestisius macam Champion Asia merupakan pengalaman paling berkesan bagi Anwar. Apalagi saat itu prestasi Maung Bandung tak bisa dilihat sebelah mata, tim yang ditangani Indra Thohir tersebut bertahan hingga fase 8 besar.
“Kita bisa bertanding melawan tim tangguh dari Jepang, Korea dan Thailand. Toh, prestasi Persib di Piala Champion Asia cukup bagus. Harus diakui secara tehnis tim Korea dan Jepang memang diatas kita,” ungkap Anwar. BNP / simon
http://www.persibmania.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar